Cara Memilih Bibit Sapi Untuk Usaha Ternak
Bibit atau bakalan sapi merupakan sapi yang masih berusia muda (1 sampai 2 tahun) yang diperlihara dalam jangka waktu tertentu.
Dalam usaha ternak sapi, bakalan akan menentukan tingkat kesuksesan. Semakin baik bakalan yang dimiliki, maka potensi keuntungan akan semakin besar pula.
Sebaliknya, bibit yang kurang baik justru akan mengurangi tingkat keuntungan dan bahkan merugikan karena produktifitasnya yang kurang maksimal.
Tahapan Memilih Bibit Sapi Untuk Usaha Ternak
Untuk mendapatkan bibit sapi yang baik, anda perlu memerhatikan beberapa hal berikut baik sebelum ataupun sedang menekuni ternak sapi.
Penentuan Bangsa Sapi Yang Akan Diternakkan
Pilihlah bangsa sapi yang sesuai dengan jenis usaha ternak anda, apakah usaha sapi potong, perah, dan sebagainya.
Selanjutnya kenali kriteria sapi yang ideal untuk usaha ternak anda agar dapat meningkatkan produktivitasnya.
Misalnya untuk usaha ternak sapi potong, kriteria sapi yang dicari seperti dadanya lebar, kepala pendek, dan bentuk tubuh sapi yang menyerupai persegi panjang dilihat dari samping.
Kemudian untuk usaha ternak sapi perah, ciri-ciri idealnya bentuk kedua kaki belakang seimbang, bertubuh besar, dan memiliki ambing yang baik.
Contoh lainnya untuk usaha ternak sapi dwiguna, dapat digunakan jenis Simmental, Madura, Bali, dan Shorthorn.
Pertimbangan Kesehatan Sapi Untuk Usaha Ternak
Bibit sapi yang sehat dapat meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh dalam usaha ternak. Mengapa demikian ?
Hal ini karena sapi yang sehat tidak akan rentan terjangkit penyakit. Sehingga kemungkinan terjadi pengeluaran biaya pengobatan dapat diperkecil.
Sapi yang sehat juga akan punya sistem metabolisme yang baik sehingga pertumbuhannya tidak terganggu.
Contohnya pada ternak sapi potong. Jika terkena penyakit, maka pertambahan berat badan sapi akan sedikit atau bahkan menjadi kurus.
Kemudian pada sapi perah, jika terjangkit penyakit kemungkinan besar produksi susunya akan berkurang dari biasanya.
Hal-hal tersebut akan berimbas pada pendapatan dan keuntungan yang akan diperoleh dari usaha ternak sapi.
Oleh karenanya dalam melakukan pengadaan bibit sapi perlu ketelitian agar tidak mendapat sapi yang penyakitan.
Perhatikan Apakah Bibit Sapi Memiliki Cacat
Apabila sapi yang diternakkan memiliki cacat fisik maka dapat mengurangi nilai jualnya bahkan hingga tidak memiliki daya jual.
Contohnya saat menjelang Hari Raya Idul Adha, orang yang hendak berkurban pasti akan mencari sapi yang sempurna fisiknya tanpa ada cacat sedikitpun.
Disamping itu, sapi yang cacat juga memiliki potensi untuk menghasilkan turunan anak sapi yang cacat pula.
Oleh karena itu berhati-hatilah dalam memilih bakalan sapi untuk usaha ternak. Pastikan fisiknya sempurna dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Pemilihan Sapi Dengan Bentuk Tubuh Proporsional
Memilih bakalan sapi tidak harus yang bobotnya besar, melainkan pilihlah yang perbandingan berat dengan ukuran tubuhnya seimbang.
Tubuh yang proporsional akan berdampak pada keberlangsungan hidup sapi. Jika tubuhnya proporsional, maka umur sapi akan lebih lama.
Bobot tubuh sapi yang berlebihan akan mengganggu pergerakan sapi sehingga menurunkan produktivitasnya.
Menentukan Untuk Memilih Sapi Jantan Atau Betina
Tingkat produktivitas dari usaha ternak sapi dipengaruhi oleh jenis kelamin sapi yang dibudidayakan.
Misalnya jika ingin usaha sapi potong, maka pilihlah sapi jantan karena sapi jantan lebih cepat bertambah bobot badannya.
Kemudian jika hendak usaha sapi perah, maka pilihlah sapi betina karena hanya sapi betina yang dapat menghasilkan susu.
Sedangkan untuk usaha ternak sapi dwiguna, dapat digunakan sapi jantan dan/atau betina karena yang dimanfaatkan adalah daging dan susunya.
Bagaimana Performa Sapi Yang Sehat Untuk Usaha Ternak ?
Pandangan pertama pada sapi tidak bisa menggambaran kondisi kesehatannya. Bisa saja pada awal membeli bakalan sapi terlihat baik, namun setelah itu penyakitan.
Anda juga perlu memerhatikan beberapa faktor berikut yang memengaruhi performa sapi yang akan diternakkan nantinya.
Penampilan Sapi
Sapi yang sehat tidak hanya dinilai dari bobot badannya saja. Ada indikator penampilan yang menentukan sehat tidaknya seekor sapi.
- Ukuran badan sapi panjang dan dalam
- Bentuk tubuh segi empat, bulat, berisi, tapi tidak harus gemuk
- Tidak ada tulang bagian belakang yang kelihatan
- Warna mata cerah dan tidak memerah
- Mata jernih dan selaputnya tidak berubah
- Bulu bersih dan tidak berdiri
- Telinga tidak terkulai
- Dada lebar dan menonjol ke depan
- Hidung lembab atau tidak terlalu kering dan ujungnya bersih
- Tidak keluar lendir dari mata
- Kulit sapi elastis atau tidak kendor
- Gusi berwarna merah muda
- Kuku sapi tidak bengkak dan terasa panas bila diraba
- Bagian paha hingga pergelangan kaki penuh berisi daging
Tingkah Laku Sapi
Sapi yang sehat mempunyai beberapa kebiasaan atau tingkah laku sebagai berikut :
- Badan sapi tegap
- Peka terhadap lingkungan sekitar, misalnya cepat bereaksi bila melihat orang
- Pandangan sapi tajam dan matanya tidak sayu
- Gerak tubuh tidak kaku, tidak sempoyongan dan seimbang ketika berjalan
- Mampu beristirahat dengan tenang
- Denyut nadi sekitar 50 hingga 60 per menit
- Suhu tubuh normal : berkisar antara 38,5 hingga 39 derajat celcius
- Memiliki nafsu makan yang lancar, bahkan tak jarang ditemukan yang rakus
- Tidak sering menggosok-gosokkan badannya
- Keempat kaki punya titik berat yang sama rata, dapat dilihat saat sapi berjalan
- Tidak sering tidur-tiduran atau rebahan
Pencernaan
Pada aspek pencernaan, sapi yang sehat ditandai dengan kemampuannya memamah biak dengan tenang.
Memamah biak merupakan aktivitas sapi mencerna makanannya dengan menelan makanan lalu mengeluarkannya dari perut dan setelahnya dikunyah kembali secara berulang.
Sapi pada umumnya mengunyah setiap gumpalan makanan sebanyak 60 sampai 70 kali dan biasanya sambil tiduran.
Kemudian ketika sapi buang air atau mengeluarkan urine dan feses berjalan lancar, kepadatan feses normal, dan tidak mengalami diare.
Kesehatan pencernaan sapi dapat diperiksa dengan menepuk-nepuk pada bagian rongga perutnya.
Pernapasan
Frekuensi pernapasan sapi yang sehat berada pada 20 sampai 30 kali dalam satu menit. Sedangkan pada anak sapi sekitar 30 per menit.
Apabila diluar frekuensi tersebut, maka perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai kesehatan sapi sebelum dibeli.
Hal tersebut dikarenakan pernapasan sapi dapat terganggu apabila sedang melakukan kerja berat, ketakutan, atau udara panas.
Kesimpulan
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih bibit sapi yaitu jenis kelamin, bangsa sapi, bentuk tubuh, dan kesehatannya.
Sementara untuk melihat performa dari produktivitas sapi, terdapat beberapa indikator penilaian antara lain :
- Penampilan sapi
- Tingkah laku atau kebiasaan sapi
- Kondisi pencernaan sapi
- Kondisi pernapasan sapi
Selain itu, hasil analisa kesehatan sapi dengan tingkat akurasi tinggi dapat diperoleh dengan memeriksa organ dalam sapi.
Untuk memeriksa apakah ada benjolan, bulu terkelupas, dan luka pada sapi dapat dilakukan perabaan pada tubuhnya.
Saran
Bagi anda yang ingin menjalankan usaha ternak sapi, berhati-hatilah dalam memilih bibit sapi yang akan dibudidayakan.
Pilihlah bakalan sapi yang memenuhi kriteria sehat dari penampilannya, tingkah laku, pencernaan, dan pernapasannya.
Pastikan sapi yang dikembangbiakkan tidak memiliki cacat sedikitpun karena hal tersebut dapat memengaruhi pendapatan usaha ternak.
Post a Comment