Apa Itu Penyuluhan Pertanian, Prinsip, Ruang Lingkup, Dan Sasarannya
Penyuluhan dianggap sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pembangunan pertanian.
Hal tersebut terbukti pada negara Indonesia yang berhasil menjadi swasembada beras pada tahun 1984.
Dalam konteks pertanian, penyuluhan lebih diarahkan untuk upaya modernisasi pertanian terhadap petani.
Penyuluhan pertanian ini memiliki tujuan tertentu dan prinsip-prinsip serta sasaran khusus dalam penyelenggaraanya.
Pengertian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan memiliki kata dasar yaitu “suluh” yang berarti alat untuk menerangi dalam keadaan gelap.
Penyuluhan sendiri memiliki makna ilmu yang memperlajari proses perubahan individu atau masyarakat untuk mewujudkan perubahan yang diharapkan.
Dalam konteks agribisnis, penyuluhan pertanian adalah upaya untuk memperbaiki cara melakukan usahatani guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Penyuluhan pertanian juga dapat diartikan sebagai upaya memberdayakan petani dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya agar dapat membuat usahataninya menjadi lebih baik.
Penyuluhan pertanian termasuk pendidikan non-formal, sehingga dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja karena tidak memiliki kurikulum yang pasti.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari penyuluhan pertanian adalah usaha untuk melakukan perubahan perilaku petani dan pelaku usahatani guna meningkatkan kesejahteraannya.
Tujuan Penyuluhan Pertanian
Seperti yang telah disebutkan pad pendahuluan, tujuan utama dari penyuluhan pertanian adalah untuk modernisasi pertanian.
Selain itu, terdapat beberapa tujuan lain dari penyuluhan pertanian sebagai berikut :
- Membantu petani membuat perencanaan berdasarkan situasi yang sedang dihadapi
- Membimbing petani untuk menemukan solusi terhadap masalah yang dijumpainya dengan meningkatkan pengetahuan dan wawasan
- Meningkatkan keterampilan petani sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan masalah yang dihadapi
- Memberi pengetahuan khusus pada petani tentang masalah-masalah yang mungkin akan ditemui disertai dengan tindakan penyelesaiannya
Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pertanian
Dalam pelaksanaannya, penyuluhan pertanian harus memerhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :
Partisipatif
Pihak-pihak yang terlibat seperti pemerintah, penyuluh, dan peserta harus berkontribusi dalam penyuluhan pertanian yang diselenggarakan.
Kontribusi ini dapat berwujud keikutsertaan dalam membuat keputusan, perencanaan, pengawasan, hingga evaluasi.
Kesukarelaan
Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian mulai dari penyuluh hingga peserta tidak boleh dipaksa.
Jadi, orang yang terlibat penyuluhan pertanian harus atas dasar kesadaran dan keinginan sendiri.
Kemitrasejajaran
Prinsip kemitrasejajaran membuat pelaksanaan penyuluhan pertanian didasarkan pada kesetaraan hak antara pihak-pihak yang terlibat.
Pihak yang terlibat juga diberi akses yang sama dalam memperoleh informasi dalam penyuluhan.
Otonomi
Lembaga penyelenggara penyuluhan pertanian diberikan kewenangan dalam mengadakan penyuluhan.
Contohnya suatu Kabupaten di Indonesia diberi kebebasan untuk menyelenggarakan penyuluhan pertanian sesuai dengan keadaan daerahnya.
Keberpihakan
Penyuluhan pertanian yang diselenggarakan harus berpihak kepada petani dan pelaku usahatani.
Jadi, penyuluhan hendaknya memperjuangkan aspirasi dan pendapat petani dan kesejahteraannya.
Keswadayaan
Prinsip ini membuat penyuluhan pertanian dilaksanakan atas dasar kemampuan menggali potensi.
Potensi yang dimaksud dapat berbentuk tenaga, material seperti uang, dan sebagainya yang dibutuhkan untuk penyuluhan.
Selain itu dengan prinsip keswadayaan penyuluhan pertanian diselenggarakan tanpa menunggu dukungan dari pihak luar.
Akuntabilitas
Prinsip ini mengharuskan penyelenggaraan penyuluhan pertanian agar dapat dipertanggung jawabkan.
Pertanggung jawaban tersebut ditujukan kepada petani atau pelaku usahatani, pemerintah, pihak lainnya yang berkepentingan.
Demokrasi
Prinsip demokrasi menjadikan penyuluhan pertanian yang terselenggara menghargai pendapat dan aspirasi.
Penyelenggara, pemerintah, dan petani atau pelaku usaha tani harus menghormati pendapat satu sama lain.
Dengan adanya prinsip ini maka penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan lancar karena risiko terjadinya konflik bisa dikurangi.
Ruang Lingkup Penyuluhan Pertanian
Terdapat beberapa hal yang termasuk ke dalam ruang lingkup penyuluhan pertanian.
Kegiatan Agribisnis
Dalam kegiatan agribisnis, program-program penyuluhan pertanian diarahkan untuk :
- Membantu petani atau pelaku usahatani untuk mengenal sistem pemasaran produk pertanian dan manajemennya
- Menunjang perluasan jangkauan dari pemasaran produk pertanian
- Membantu pelaku usahatani agar dapat melakukan efisiensi terhadap biaya pemasaran produk pertanian
Jadi, dalam ruang lingkup agribisnis penyelenggaraan penyuluhan pertanian ditujukan untuk membantu petani meningkatkan pendapatan usahanya.
Kegiatan Keluarga Tani
Penyuluhan pertanian hadir sebagai bentuk perhatian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan keluarga tani.
Seringkali keluarga tani dihadapkan dengan fluktuasi harga barang dan jasa, pekerjaan, dan produksi.
Fluktuasi tersebutlah yang memengaruhi usaha keluarga tani untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kesejahteraan.
Salah satu program penyuluhan pertanian yang dilakukan adalah pelatihan dan pengembangan pemuda tani.
Pembangunan Masyarakat
Tak hanya keluarga tani, penyuluhan pertanian juga memainkan peran dalam masyarakat.
Penyuluhan pertanian membantu masyarakat menggali potensinya melalui berbagai program dan kegiatan.
Dengan demikian masyarakat akan dapat menolong dirinya sendiri untuk memperoleh perbaikan ekonomi dan sosial.
Upaya Berkelanjutan
Penyuluhan pertanian diusahakan agar terselenggara secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain :
- Proses belajar praktek usahatani yang berkelanjutan
- Pemberian fasilitas untuk proses belajar praktek usahatani berkelanjutan
- Praktek usahatani
- Penguatan kelembagaan yang berkaitan seperti pasar, jaringan inovasi, dan lain sebagainya
- Kebijakan yang mendukung praktek usahatani berkelanjutan seperti subsidi
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya yang dimaksud disini lebih merujuk kepada petani dan pelaku usahatani.
Umumnya petani atau pelaku usahatani bersifat multi peran sebagai manajer, juru tani, dan pekerja.
Peran manajer berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam usahatani sedangkan peran juru tani dan pekerja berkaitan dengan budidaya tanaman atau hewan ternak.
Penyuluhan pertanian berusaha meningkatkan kapasitas petani dalam belajar, berpikir dengan kreatif, dan bekerja.
Sasaran Penyuluhan Pertanian
Sasaran dalam penyuluhan pertanian terbagi menjadi tiga yaitu utama, pendukung, dan penentu.
Sasaran Utama
Sasaran utama dalam penyuluhan pertanian adalah pihak yang terjun langsung ke aktivitas pertanian.
Sasaran utama dapat dikatakan sebagai pihak yang berkontribusi langsung dalam pembangunan pertanian.
Contohnya adalah petani atau pelaku usahatani yang melakukan budidaya tanaman atau hewan ternak serta pengelolaannya.
Sasaran Pendukung
Berbeda dengan sasaran utama, sasaran pendukung justru tidak memiliki keterkaitan dengan pembangunan pertanian.
Mesikpun demikian, sasaran pendukung dapat diminta bantuannya untuk menunjang kelancaran penyuluhan pertanian.
Contoh sasarab pendukung ini antara lain biro iklan, pekerja sosial, dan konsumen produk hasil pertanian.
Sasaran Penentu
Sasaran penentu adalah pihak yang terlibat dalam penentuan kebijakan pembangunan pertanian secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, sasaran ini juga terlibat dalam memberikan kemudahan yang dapat membantu petani atau pelaku usahatani.
Adapun pihak-pihak yang termasuk sasaran penentu dalam penyuluhan pertanian meliputi :
- Pemerintah yang memiliki wewenang dalam membuat kebijakan untuk pembangunan pertanian
- Lembaga keuangan yang menyediakan kemudahan kredit bagi petani dan pelaku usahatani
- Produsen dan distributor sarana produksi pertanian
- Pengusaha yang bergerak dalam industri produk-produk hasil pertanian atau agroindustri
- Ilmuwan yang memberikan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta inovasi yang dibutuhkan petani dan pelaku usahatani
- Tokoh-tokoh informal yang memiliki pengaruh dalam masyarakat seperti tokoh adat dan tokoh agama
Kesimpulan
Penyuluhan pertanian merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan sebagai upaya pembangunan pertanian.
Penyelenggaraan penyuluhan ini ditujukan kepada petani dan pelaku usahatani agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mereka dalam melakukan aktivitas pertanian.
Dalam penyelenggaraannya, penyuluhan pertanian harus memerhatikan prinsip-prinsipnya agar sasaran penyuluhan dapat dijangkau.
Saran
Program-program penyuluhan pertanian hendaknya memiliki manfaat dan dampak positif terhadap petani dan pelaku usahatani.
Program tersebut dapat berupa kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan bertani dan pendapatan usahatani.
Dengan demikian, maka tujuan penyuluhan pertanian dapat dicapai sehingga kesejahteraan petani dapat diperoleh.
Post a Comment