Apa Itu Sistem Manajemen Agribisnis Dan Fungsinya
Agribisnis merupakan usaha yang bergerak di lini pertanian dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Dalam pelaksanaannya, pelaku agribisnis harus dapat bersaing dalam beberapa hal seperti kualitas, kuantitas, dan harga.
Agar mampu mengikuti persaingan tersebut, perlu diterapkan sistem manajemen agribisnis yang efisien.
Sistem manajemen agribisnis ini akan diterapkan mulai dari hulu, onfarm, hingga hilir.
Definisi Sistem Manajemen Agribisnis
Untuk mendefinisikan sistem manajemen agribisnis, kita akan membahas pengertian dari sistem, manajemen, dan agribisnis.
Pengertian Sistem
Sistem merupakan kata serapan dari bahasa Yunani yang berarti bagian-bagian yang tersusun secara terpadu menjadi kesatuan.
Secara umum sistem merupakan susunan cara untuk melakukan suatu kegiatan yang masing-masing bagiannya saling terhubung
Tujuan dari sistem ini adalah untuk memudahkan aliran informasi yang dapat digunakan untuk kepentingan tertentu.
Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan ilmu yang mempelajari cara mengelola sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen juga dapat diartikan sebagai seni dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan.
Pengertian Agribisnis
Agribisnis merupakan gabungan dari kata “agri” yang berarti pertanian dan “bisnis” yang merujuk pada usaha komersial.
Cakupan pertanian yang dimaksud tidak hanya berkaitan dengan tanaman, tapi juga meliputi peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Kegiatan dalam agribisnis terdiri dari produksi berupa budidaya, agroindustri atau pengolahan hasil, dan pemasaran.
Pengertian Sistem Manajemen Agribisnis
Sistem manajemen agribisnis adalah kegiatan mengelola serangkaian komponen dalam agribisnis yang saling berkaitan satu sama lain.
Sistem dalam agribisnis terdiri dari beberapa subsistem meliputi :
- Susbsistem Input : berkaitan dengan pengadaan sarana produksi pertanian seperti benih, bibit, pupuk, dan sebagainya.
- Subsistem Budidaya : berkaitan dengan kegiatan utama dalam pertanian yang memanfaatkan output dari subsistem input.
- Subsistem Pengolahan (Agroindustri) : berhubungan dengan tindakan mengolah hasil pertanian yang dihasilkan dari budidaya.
- Subsistem Pemasaran : berkaitan dengan pemasaran atau distribusi hasil pertanian yang berasal dari agroindustri.
- Subsistem Penunjang : berkaitan dengan hal-hal yang dapat mendukung keempat subsistem manajemen agribisnis lainnya.
Kegiatan-kegiatan yang ada dalam sistem manajemen agribisnis antara lain hulu, onfarm, hilir, pendukung, dan manajemen.
Fungsi Sistem Manajemen Agribisnis
Fungsi dari sistem manajemen agribisnis dapat dikatakan punya kesamaan dengan fungsi manajemen pada umumnya.
Fungsi Perencanaan
Fungsi pertama dari sistem manajemen dalam agribisnis adalah untuk membuat perencanaan kegiatan usahatani.
Sistem manajemen agribisnis harus menjelaskan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menciptakan dan mendistribusian produk pertanian yang akan dipasarkan.
Dalam fungsi perencanaan ini harus dibuat jadwal yang jelas untuk kegiatan agribisnis serta lokasi dari masing-masing kegiatannya.
Disamping itu, perencanaan dalam agribisnis juga harus memuat tentang penganggaran kebutuhan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan sebagainya.
Dengan mengalokasikan kebutuhan sumber daya yang tepat, maka dapat dihasilkan output yang sesuai harapan dari segi jumlah, kualitas, dan efektifitas.
Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian memiliki pengertian mengelompokkan orang dan memberinya tugas serta kekuasaan untuk melakukan sebuah kegiatan.
Fungsi pengorganisasian dalam manajemen agribisnis erat kaitannya dengan sumber daya manusia.
Salah satu penerapan fungsinya adalah melakukan pembagian kerja untuk karyawan yang terlibat dalam perusahaan.
Karyawan tersebut harus ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan keahlian dan kualifikasinya agar aktivitas agribisnis berjalan optimal.
Selain itu, dalam pengorganisasian manajemen agribisnis juga meliputi pembentukan struktur yang jelas agar masing-masing karyawan mengetahui tugas dan wewenangnya.
Apabila masing-masing karyawan sadar akan kewajiban dan wewenangnya, maka proses dalam kegiatan agribisnis akan berjalan dengan baik.
Fungsi Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi dari sistem manajemen agribisnis digunakan untuk menumbuhkan kondisi minat kerja.
Pemilik perusahaan pertanian atau manajer agribisnis harus berperan dalam melaksanakan fungsi ini agar para karyawan menjadi terarah dalam menjalankan tugasnya.
Dengan demikian proses pelaksanaan kegiatan agribisnis yang dilakukan oleh karyawan dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Fungsi Pengawasan
Dalam pelaksanaannya, kegiatan agribisnis dapat menemui berbagai kendala dan penyimpangan.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, manajemen dalam agribisnis harus melakukan fungsi pengawasan.
Pengawasan dapat dilakukan sebelum kesalahan atau penyimpangan terjadi (preventif) dan secara represif atau setelah terjadinya penyimpangan.
Seluruh kegiatan dalam agribisnis harus diawasi mulai dari hulu, onfarm, hingga hilir dan pemasaran.
Dalam internal perusahaan, hal terpenting yang wajib diawasi adalah proses produksi dan keuangan.
Sedangkan di luar perusahaan, distribusi dan pemasaran dari produk pertanian perlu untuk diawasi agar dapat memaksimalkan keuntungan.
Disamping itu, data hasil pengawasan harus dikumpulkan dan disimpan. Teknik penyimpanannya bisa dengan laporan lisan ataupun tulisan.
Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi dalam manajemen agribisnis ditujukan untuk menilai apakah tujuan tercapai atau tidak.
Yang dinilai selanjutnya adalah penyimpangan yang terjadi selama proses kegiatan agribisnis dan tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
Penting bagi seluruh subsistem manajemen agribisnis untuk dievaluasi beserta indikator-indikator di dalamnya.
Misalnya pada subsistem input. Yang dievaluasi yaitu jumlah persediaan yang tersisa dan kondisi atau kualitasnya.
Contoh evaluasi lainnya terdapat pada subsistem pemasaran. Yang dinilai antara lain strategi promosi yang telah diterapkan dan alur distribusi produk.
Manajer Dalam Agribisnis Dan Fungsinya
Keberadaan manajer dalam agribisnis memainkan peranan penting dalam mengambil berbagai tindakan yang diperlukan.
Manajer agribisnis bertugas untuk mempertahankan kinerja produksi agar tetap dapat memberikan hasil yang diharapkan.
Manajer agribisnis juga berperan untuk mencari serta mengenalkan inovasi dalam kegiatan produksi.
Disamping itu, manajer agribisnis harus menjalankan fungsi-fungsi sistem manajemen agribisnis seperti yang telah dijabarkan sebelumnya.
Seorang manajer agribisnis dapat bertanggung jawab terhadap salah satu atau lebih bidang kegiatan seperti penyediaan bahan, produksi, sumber daya manusia, pemasaran, dan finansial.
Umumnya dalam suatu perusahaan terdapat beberapa tingkatan dalam manajemen, termasuk perusahaan yang bergerak di bidang pertanian.
Ragam tingkatan manajemen itu antara lain :
- Supervisor : merupakan manajer tingkat terbawah dalam perusahaan. Contohnya mandor yang mengelola pekerja secara langsung.
- Manajer Tingkat Menengah : berada satu tingkat di atas supervisor. Contohnya kepala departemen, kepala divisi, dan lain-lain.
- Manajer Tingkat Atas : merupakan manajer tingkat tertinggi di perusahaan. Contohnya dewan direksi, komisaris, dan sebagainya.
Manajer dari semua tingkatan tersebut cenderung menggunakan alat yang sama dalam melakukan manajemen.
Adapun alat manajemen itu adalah uang, manusia, material, metode, pasar, dan informasi.
Kesimpulan
Sistem manajemen agribisnis adalah susunan kegiatan agribisnis yang terdiri dari pengadaan bahan, proses produksi, pengolahan hasil produksi, dan pemasaran produk pertanian serta penunjangnya yang saling berhubungan satu sama lain.
Dari hulu hingga hilir kegiatan agribisnis, sistem manajemen ini dapat diterapkan pada usahatani dengan berbagai skala.
Untuk melaksanakan sistem manajemen agribisnis, dapat ditunjuk orang-orang berkompeten untuk dijadikan manajer.
Manajer tersebut nantinya akan ditugaskan untuk melakukan fungsi-fungsi sistem manajemen agribisnis.
Saran
Dalam menentukan manajer agribisnis, hendaknya seorang manajer hanya diberikan tanggung jawab atas satu bidang saja.
Hal tersebut ditujukan agar kinerjanya menjadi lebih optimal sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer agribisnis yang dipilih haruslah memiliki kompetensi dan keahlian sesuai dengan bidang yang ditunjuk.
Kompetensi dan keahlian calon manajer agribisnis bisa dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalamannya.
Post a Comment