Review Sejarah, Klasifikasi, dan Morfologi Tanaman Manggis

Table of Contents

Manggis merupakan salah satu tanaman buah pohon yang memiliki banyak kegunaan selain untuk dikonsumsi.

Sebagai contoh, di dalam kulit manggis terdapat kandungan zat yang dapat digunakan sebagai pewarna alami dan bahan pengobatan.

Kandungan xanthone yang berada dalam manggis dimanfaatkan untuk membuat lotion, krim untuk eksim atau penyakit kulit.

Dengan melihat beberapa khasiatnya, tak heran jika tanaman ini menjadi salah satu fokus peningkatan produksi oleh Kementrian Pertanian.

Mengulas tanaman manggis tentang sejarah, klasifikasi, dan morfologinya

Sejarah Tanaman Manggis

Manggis berasal dari kawasan teduh hutan tropis yang berada di Asia Tenggara, tepatnya di hutan belantara antara Indonesia dengan Malaysia.

Kemudian dari Asia Tenggara manggis mulai menyebar ke berbagai daerah tropis seperti Srilanka, Karibia, Australia Utara, hingga  Amerika Tengah.

Manggis telah dikenal peneliti sejak tahun 1631. Namun dalam sejarah Indonesia, tanaman ini ditemukan oleh penjelajah dari Inggris pada tahun 1770 di Jakarta.

Kemudian tahun 1789 manggis mulai diperkenalkan ke Inggris. Dan pada abad ke-19 negara India juga turut mulai menanam manggis.

Di Indonesia manggis memiliki beragam nama. Misalnya di Lampung disebut manggus, di Jawa Barat manggu, dan di Sulawesi Utara dikenal sebagai manggusto.

Klasifikasi Tanaman Manggis

Manggis termasuk ke dalam komoditi tanaman hortikultura ditandai dengan sifatnya yang perishable (tidak tahan lama).

Selanjutnya berdasarkan kepada usia hidup tanaman, manggis termasuk tanaman musiman atau perennial.

Masa hidup manggis berkisar puluhan tahun dan dapat mencapai 60 tahun serta berbuah satu kali dalam satu tahun.

Hingga kini diketahui manggis telah memiliki lebih dari 1600 spesies yang terbagi dalam 37 genus atau suku.

Tanaman manggis secara umum memiliki taksonomi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia mangostana L.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis manggis yang menjadi unggulan karena memiliki kualitas paling baik diantara jenis lainnya, yaitu :

  • Manggis Kaligesing (Purworejo)
  • Manggis Wanayasa (Purwakarta)
  • Manggis Raya (Bogor)
  • Manggis Ratu Kamang (Agam)
  • Manggis Malinau (Kalimantan Utara)
  • Manggis Lingsar (Lombok Barat)
  • Manggis Bali (Buleleng)
  • Manggis Ratu Tembilahan (Indragiri Hilir)

Morfologi Tanaman Manggis

Komponen tanaman manggis adalah akar, batang, daun, biji, bunga, dan buah dimana masing-masingnya memiliki bentuk yang khas.

Akar Manggis

Manggis memiliki akar berwarna cokelat keputihan dan sedikit kusam dan tidak memiliki bagian akar rambut.

Pohon manggis memiliki dua jenis akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Akar tunggang manggis tumbuh ke dalam tanah dengan sangat kuat sehingga mampu menopang pohon berdiri.

Sedangkan akar serabut manggis tumbuhnya tidak terlalu dalam ke bawah tanah dan cenderung lemah.

Akar ini akan tumbuh secara bertahap dan terkesan lambat. Pada lingkungan yang kurang kondusif, akar akan layu bahkan mengalami kematian.

Sistem perakarannya menyebar ke segala arah dan menembus lapisan subsoil. Selain itu akar manggis rentan mengalami kerusakan.

Batang Tanaman Manggis

Manggis merupakan tanaman olericulture yang termasuk dalam tanaman buah berpohon. Batangnya dapat tumbuh sampai ketinggian 25 meter.

Batang manggis tergolong berkayu keras dengan kulit yang berwarna kecokelatan dan permukaannya tidak rata atau bergelombang.

Pohon manggis memiliki percabangan yang simetris dan tersusun berbentuk tajuk yang menyerupai piramid.

Arah percabangan batang manggis adalah horizontal dan tipe percabangannya adalah monopodial.

Kulit batang manggis dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit eksim, psoriasis, dan hyperkeratosis.

Bunga Tanaman Manggis

Wujud dari bunga manggis menyerupai lonceng dan termasuk ke dalam hemaprodit atau bunga sempurna karena memiliki alat kelamin jantan serta betina.

Bunga tanaman ini memiliki struktur yang terdiri dari mahkota 4 helai, 3 sampai 8 ruang benang sari dan kepala putik, mahkota, dan bakal buah.

Bunga manggis akan muncul dari bagian ujung ranting dan tumbuh secara berpasang-pasangan dengan tangkai buah yang pendek dan tebal.

Pada bagian pinggir kelopak terdapat warna kemerah-merahan, sedangkan di tengahnya berwarna hijau kekuningan.

Benang sari bunga manggis tidak dapat membuahi sel telur karena ukurannya kecil dan mengering.

Buah Manggis

Buah manggis berwarna hijau ketika muda, dan saat matang warnanya akan berubah menjadi ungu kemerah-merahan.

Morfologi buah manggis dan kulitnya

Bentuknya bulat dan memiliki juring, kulit buah manggis tebal dan mengandung getah pahit berwarna kuning.

Daging buahnya berwarna putih. Dan untuk rasa, manggis memiliki rasa yang manis dan sedikit masam.

Buah manggis juga dilengkapi dengan tangkai yang kuat untuk menopang buah ketika masih berada di pohon.

Dalam satu buah manggis terkandung berbagai nutrisi seperti vitamin C, Magnesium, Xanthones, dan folat.

Bagi manusia buah manggis bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sistem imun, dan menyehatkan kulit.

Buah manggis dapat dikonsumsi secara langsung tanpa harus melalui pengolahan terlebih dahulu.

Biji Manggis

Biji manggis bentuknya pipih membulat. Berdasarkan jumlah kotiledonnya, buah ini masuk dalam golongan dikotil.

Biji manggis yang berasal dari buah yang matang secara fisiologis dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman atau budidaya.

Dalam satu buah manggis, biasanya terdapat satu sampai tiga calon biji yang dapat tumbuh menjadi biji normal untuk perbanyakan tanaman.

Biji ini terselubung dengan selaput yang tebal dan berair, terbungkus oleh daging buah yang warnanya putih bersih.

Biji manggis bersifat polinuselus, maksudnya dari sebuah biji dapat tumbuh lebih dari satu semai.

Biji berwarna cokelat dan ketebalannya bervariasi tergantung spesiesnya, berkisar antara 0,2 hingga 1,6 cm.

Apabila ukuran biji manggis tidak terlalu besar, maka bisa dikonsumsi langsung bersamaan dengan buahnya.

Daun Tanaman Manggis

Daun manggis terletak pada bagian batang, lebih tepatnya pada percabangannya dan termasuk dalam daun tunggal.

Daun tanaman manggis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Bentuk Daun : Oval (bulat telur) hingga memanjang
  • Warna Daun : Hijau muda hingga hijau tua
  • Panjang Daun : 0,5 sampai 2,4 cm
  • Tulang Daun : Menyirip tampak jelas
  • Tepi Daun : Rata
  • Permukaan Daun : Mengkilap
  • Pangkal Daun : Tumpul/meruncing /asimetri
  • Ujung Daun : Meruncing
  • Struktur Daun : Tebal seperti kulit
  • Susunan Daun : Berhadapan bersilangan

Daun manggis mengandung senyawa yang mampu menghilangkan sel-sel penyebab kanker tanpa harus membunuh sel tubuh yang sehat.

Kesimpulan

Manggis merupakan tanaman hortikultura yang dapat digunakan untuk keperluan selain dikonsumsi seperti untuk obat-obatan.

Asal-usul manggis diyakini berasal dari hutan yang berada di perbatasan Indonesia (Kalimantan) dengan Malaysia.

Pohon manggis dapat berbuah sekali dalam setahun dan buahnya cenderung tidak dapat bertahan lama karena mengandung banyak air.

Untuk memperpanjang daya tahan buah manggis, terdapat beberapa tindakan yang bisa diterapkan seperti pengawetan atau pengolahan.

Saran

Dalam melakukan budidaya tanaman manggis perlu persiapan sarana produksi seperti benih atau bibit unggul, pupuk, dan sebagainya.

Untuk menambah nilai ekonomi pada usahatani manggis, dapat dilakukan pengolahan pasca panen menjadi olahan produk tertentu.

Produk tersebut dapat berupa olahan makanan seperti jus dan sirup. Sedangkan untuk produknya dapat berupa pewarna dan tepung.

Post a Comment