Review Sejarah, Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Jagung
Tanaman jagung memiliki banyak kegunaan. Hampir seluruh bagian tubuh jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.
Tak hanya untuk konsumsi pangan manusia, jagung juga dapat dijadikan sebagai pakan hewan ternak seperti unggas.
Di sektor selain pangan, tanaman jagung digunakan sebagai bahan baku industri, pupuk kompos, hingga bahan untuk obat-obatan.
Pada kali ini kita akan membahas hal-hal seputar tanaman jagung yang meliputi sejarah atau asal-usul, klasifikasi, dan morfologi dari bagian-bagian jagung.
Sejarah Tanaman Jagung
Asal-usul tanaman jagung memiliki beberapa teori. Ada yang mengatakan berasal dari Asia, dari Peru, hingga dari Amerika.
Namun teori yang paling kuat ialah tanaman jagung berasal dari daerah Meksiko bagian Selatan yang merupakan salah satu Negara yang ada di Amerika Tengah.
Pada abad ke-16 orang-orang Portugis memperkenalkan tanaman jagung di Indonesia dan sejak saat itu jagung mulai dibudidayakan.
Di Indonesia, beberapa masyarakat yang tinggal di daerah dengan intensitas curah hujan rendah seperti NTT dan Madura menjadikan tanaman jagung sebagai makanan pokok.
Klasifikasi Tanaman Jagung
Tanaman jagung tergolong ke dalam komoditi tanaman pangan karena memiliki kadar air yang cukup rendah dan tahan lama.
Selain itu jagung juga membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih kecil jika dibanding dengan tanaman hotikultura dan perkebunan.
Di dalam golongan tanaman pangan, jagung termasuk kelompok serealia(biji-bijian) karena yang dipanen adalah biji atau bulirnya.
Berdasarkan umurnya secara umum tanaman jagung termasuk Annual (semusim) dengan umur kurang dari 6 bulan.
Kemudian tanaman jagung dikelompokkan lagi menjadi umur pendek (75-90 hari), sedang (90-120 hari) dan panjang (lebih dari 120 hari).
Tanaman jagung secara umum memiliki taksonomi sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Jenis jagung dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat biji dan endosperm, warna biji, lingkungan tempat tumbuh, umur panen, dan kegunaannya.
Berdasarkan lingkungan tempat tumbuhnya, tanaman jagung dibedakan menjadi :
- Dataran rendah tropik (<1.000 mdpl)
- Dataran rendah subtropik (1.000-1.600 mdpl)
- Dataran tinggi tropik (>1.600 mdpl).
Kemudian karena adanya perkembangan pemuliaan tanaman, jenis jagung dapat dibedakan berdasarkan komposisi genetiknya, yaitu jagung hibrida dan jagung bersari bebas.
Morfologi Tanaman Jagung
Tanaman jagung tersusun atas akar, daun, batang, bunga, buah, dan biji serta tongkol.
Akar Tanaman Jagung
Akar tanaman jagung termasuk akar serabut dengan banyak cabang akar yang tersusun kecil dan berbentuk benang.
Bagian-bagian akar jagung terdiri dari leher akar, cabang akar, rambut akar, dan ujung akar.
Secara terperinci, akar tanaman jagung terdiri dari 3 jenis. Yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara.
Akar seminal jagung adalah akar yang tumbuh ke bawah dari lembaga biji jagung. Pertumbuhan akar ini akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan tanah.
Akar adventif berfungsi mengambil air dan unsur hara untuk tanaman jagung. Akar ini mulai berkembang dari ujung mesokotil jagung.
Sedangkan akar udara ialah akar yang muncul pada 2 atau 3 buku di atas permukaan tanah.
Akar ini berfungsi untuk menyangga tanaman jagung agar tidak mudah rebah.
Batang Tanaman Jagung
Batang tanaman jagung berbentuk Calmus (batang rumput) dengan rusas-ruas yang nyata (mudah terlihat) dan tidak keras.
Panjangnya dapat mencapai 3 meter. Batang jagung memiliki ruas yang jumlahnya berkisar antara 10 hingga 40 ruas tergantung varietasnya.
Umumnya batang jagung tidak bercabang. Akan tetapi pada jagung manis ditemukan cabang yang muncul dari pangkal batang.Ruas batang jagung pada bagian atas berbentuk menyerupai silinder, sedangkan bagian bawahnya pipih. Ruas ini terbungkus pelepah daun jagung yang muncul dari buku.
Pada tunas batang yang sudah tumbuh akan muncul tajuk bunga betina yang berguna untuk pembuahan.
Bagian jagung yang satu ini dapat dijadikan pakan ternak dengan cara mencacahnya kemudian difermentasi sebelum diberikan ke hewan ternak.
Daun Tanaman Jagung
Tanaman jagung memiliki daun sempurna yang terdiri atas helai daun, pelepah, dan tangkai. Umumnya daun jagung berjumlah 8 sampai 15 helai.
Daun tanaman jagung berjenis daun tunggal dan bangun daun pita. Pada pangkal daunnya rata, ujung daun meruncing. Sedangkan tulang dari daun jagung ialah sejajar.
Wujud dari daun tanaman jagung berbentuk memanjang dimana antara pelepah dan tangkainya terdapat ligula.
Permukaan daun jagung ada yang licin dan ada yang berbulu. Bagian pelepahnya berfungsi membungkus batang.
Biji Jagung
Biji jagung berdasarkan jumlah kepingnya termasuk ke dalam dikotil karena berkeping dua.
Letak biji tanaman jagung berada di pangkal, pertengahan, dan ujung tongkol. Dan yang dikonsumsi adalah biji bagian pangkal dan ujung.
Bunga Tanaman JagungBiji jagung memiliki bagian pericarp berupa lapisan tipis yang melindungi embrio serta mencegah air hilang, endosperm sebagai cadangan makanan, dan lembaga (embrio).
Bunga yang dimiliki tanaman jagung termasuk Monoecious (berumah satu) dengan bunga jantan dan betina yang terpisah.
Berdasarkan kelengkapan bagian, bunga tanaman jagung tergolong tidak lengkap karena tidak memiliki petal dan sepal.
Posisi bunga jantan jagung ada di ujung batang, sedangkan bunga betinanya berada di pertengahan batang dan jumlahnya banyak.
Walaupun jumlah bunga betinanya banyak, umumnya satu tanaman jagung hanya menghasilkan satu tongkol saja.
Penyerbukan pada bunga jagung dapat terjadi jika serbuk sari bunga jantan jatuh dan menempel pada rambut tongkol.
Tongkol Jagung
Setiap tanaman jagung terdapat satu atau dua tongkol. Jumlah tongkol dapat dipengaruhi oleh jenis dan varietasnya.
Kemudian dalam satu tongkol ada beberapa barisan biji yang biasanya berjumlah genap (10-16 baris). Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot.
Kesimpulan
Bagian atas tongkol jagung akan tumbuh lebih awal daripada tongkol bagian bawah sehingga yang bagian atas akan lebih besar ukurannya.
Tanaman jagung merupakan komoditi tanaman pangan yang sering dibudidayakan oleh petani khususnya di daerah yang kering.
Contohnya seperti beberapa Negara yang ada di Benua Afrika, masyarakatnya menjadikan tanaman jagung sebagai makanan pokok.
Tanaman jagung dapat mencapai panjang 3 meter dengan jumlah ruas hingga 40. Dan jumlah daunnya berkisar antara 8 sampai 15 helai.
Tanaman jagung tidak memiliki buah, melainkan tongkol yang dipernuhi oleh biji. Dan masyarakat pada umumnya menyebut itu sebagai buah jagung.
Saran
Ketika hendak melakukan budidaya tanaman jagung, perhatikan luas lahan yang dimiliki agar dapat membuat jarak tanam yang cukup.
Pemberian pupuk untuk jagung akan lebih efektif jika dilakukan bersamaan ketika dengan pengolahan lahan.
Untuk penyiraman, tanaman jagung memiliki 5 fase yaitu di awal, pertumbuhan vegetatif, pembungaan, tahap pengisian biji, dan pematangan.
Waktu panen jagung bervariasi tergantung jenis benih yang ditanam, namun umumnya jagung dapat dipanen setelah 100 hari sejak penanaman.
Meskipun demikian, jagung juga dapat dipanen jika daun kelobotnya sudah berwarna kekuningan dan mengering.
Post a Comment