Klasifikasi Dan Penggolongan Pupuk
Ketika mendengar kata bercocok tanam, hal pertama yang mungkin akan muncul dalam pikiran kita adalah pupuk.
Pupuk sudah menjadi hal yang lazim digunakan dalam budidaya tanaman. Benda ini seakan-akan sudah menjadi hal yang harus ada dalam aktivitas pertanian.
Bukan tanpa alasan. Pasalnya ada begitu banyak manfaat yang terkandung dalam pupuk yang dapat menunjang tumbuhnya tanaman.
Di kesempatan ini kita akan mengupas tuntas hal-hal yang berkaitan dengan pupuk. Mulai dari definisinya, manfaat, klasifikasi, dan jenisnya.
Apa Itu Pupuk dan Kegunaannya Bagi Tanaman
Pengertian Pupuk
Pupuk adalah bahan yang tersusun dari suatu atau kumpulan dari beberapa unsur hara dan nutrisi yang dapat diberikan pada tanaman atau media tanam.
Sebenarnya di alam bebas terdapat banyak sekali unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Tapi mengapa masih perlu pupuk ?
Hal itu karena unsur hara yang berada di alam tersebut ketersediaannya tidak selaras dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu perlu pupuk untuk menunjang ketersediaannya.
Wujud dari pupuk secara umum berbentuk padat dan cair. Kemudian cara memberikannya pada tanaman sangat bervariasi.
Pemberian pupuk kepada tanaman sendiri dilakukan bukan tanpa alasan. Dibalik tindakan ini,tersimpan berbagai manfaat dan kegunaan.
Manfaat Pupuk Terhadap Tanaman
Secara umum, manfaat pupuk bagi tanaman adalah membantu pertumbuhan tanaman. Caranya dengan menunjang berbagai proses metabolismenya.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa kegunaan dan manfaat pupuk yang cukup berpengaruh terhadap tanaman.
Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Tanaman
Dalam proses pertumbuhannya, tanaman memerlukan zat hara dan nutrisi untuk melakukan berbagai aktivitas dan proses.
Dan kebutuhan akan nutrisi tersebut dapat disokong dengan pemberian pupuk yang mengandung zat hara tertentu.
Pemberian pupuk pada tanaman harus sesuai dengan aturan agar tanaman tidak kelebihan nutrisi, karena ini dapat menyebabkan keracunan.
Mengurangi Risiko Tanaman Diserang Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit adalah dua faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan bahkan bisa berujung pada kematian.
Beberapa jenis pupuk dapat memberi perlindungan pada tanaman agar tidak rentan diserang hama dan terjangkit penyakit.
Dengan demikian, maka kualitas dari hasil panen nantinya akan menjadi lebih terjaga.
Membuat Tanaman Tumbuh Lebih Cepat
Pupuk telah terbukti dapat mempercepat waktu pertumbuhan tanaman sehingga panen bisa dilakukan lebih awal.
Percaya atau tidak, anda dapat membuktikannya dengan membandingkan pertumbuhan tanaman yang diberi pupuk dan tanpa pupuk.
Memberi Stimulus Pertumbuhan Pada Organ Tanaman
Organ tanaman seperti akar, daun, dan batang dapat dioptimalkan kinerjanya dengan melakukan pemberian pupuk.
Kemudian pupuk juga dapat merangsang tanaman agar cepat berbuah daripada waktu yang seharusnya dibutuhkan.
Memperbaiki Tanah Yang Mengalami Degradasi
Aktivitas yang dilakukan manusia sehari-hari secara tidak langsung mengakibatkan kerusakan pada tanah dan menurunkan kualitasnya.
Degradasi tanah seperti itu dapat diatasi dengan pemberian pupuk, terutama yang terbuat dari bahan-bahan organik.
Jika tanah telah pulih dari degradasi, maka tanaman yang tumbuh di atasnya akan berkembang lebih baik dan sehat.
Meningkatkan Kemampuan Tanaman Menyerap Air
Air merupakan salah satu syarat mutlak yang harus ada agar tanaman bisa tumbuh. Namun tidak semua tanaman dapat menyerap air dengan baik.
Kemampuan tanaman untuk menyerap air dapat dibantu dengan pemberian pupuk yang mengandung unsur Kalium (K).
Selanjutnya untuk keragaman jenis pupuk, terdapat berbagai pengelompokkan dan penggolongan pupuk yang didasari berbagai hal.
Klasifikasi dan Pengelompokkan Pupuk
Penggolongan Pupuk Berdasarkan Asal-Usulnya
Pupuk Alami
Merupakan pupuk yang asalnya terbuat dari zat-zat alami seperti bahan organik yang tersedia di alam dan dalam pembuatannya tidak ada proses yang berarti.
Dikarenakan jenis pupuk ini berasal dari alam bebas dan tidak melalui proses, maka kandungan hara yang terdapat di dalamnya cenderung beragam.
Contoh : Pupuk Fosfat Alam, Serasah, dan Pupuk Kandang.
Pupuk Buatan
Berlawanan dengan pupuk alami, pupuk buatan dalam pembuatannya akan melibatkan proses tertentu baik itu fisika maupun kimiawi.
Pupuk ini biasanya diproduksi secara massal oleh pabrik. Karena melalui sebuah proses, kandungan unsur hara pupuk buatan seragam jumlahnya.
Contoh : Pupuk Urea
Pengelompokkan Jenis Pupuk Menurut Senyawa Penyusunnya
Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik memiliki bahan penyusun berupa senyawa yang tidak organik (biasanya zat atau senyawa kimia).
Pupuk alami maupun buatan dari pabrik bisa saja termasuk ke dalam anorganik jika penyusunnya adalah komponen non-organik.
Pupuk anorganik tersusun dari berbagai bahan kimia baik itu berupa pupuk alami maupun pupuk buatan yang diproduksi secara massal oleh pabrik.
Contoh : pupuk TSP dan NPK
Pupuk Organik
Sesuai dengan namanya, senyawa yang menyusun pupuk ini adalah bahan organik. Misalnya hasil dekomposisi makhluk hidup seperti sisa tanaman.
Pupuk Kandang dan Kompos yang terbuat dari kotoran hewan merupakan contoh pupuk yang tergolong organik.
Pengklasifikasian Pupuk Berdasarkan Jenis Bahan Aktif
Pupuk Hayati
Bahan aktif yang terdapat dalam pupuk hayati adalah makhuk hidup seperti mikroorganisme, misalnya seperti jamur dan bakteri.
Contoh : AgrozeaBiochar, Pugam, Agrimeth, M-Dec, Nodulin, Biobus, Agro ABMix, AgroBiocomp, AgroDeko-1, dan Jeranti.
Pupuk Kimia
Pupuk kimia memiliki bahan aktif berupa zat kimia. Dalam pemakaiannya, jika terlalu berlebihan akan memengaruhi kualitas tanah.
Contoh : Pupuk Phospat, Kalium Sulfat, Kalium Klorida, Kapur Tohor, Dolomit, dan Pupuk Kalsium.
Pembagian Jenis Pupuk Menurut Jenis Unsur Haranya
Pupuk Makro
Pupuk makro merupakan pupuk yang kandungannya hanya terdiri atas unsur makro. Pupuk ini cenderung digunakan dalam jumlah banyak.
Hal tersebut karena unsur hara makro juga diperlukan dalam jumlah besar untuk kebutuhan tanaman. Contohnya Fosfor, Kalium, Magnesium, dan Nitrogen.
Pupuk Mikro
Pupuk mikro ialah pupuk yang sengaja dibuat untuk memuat unsur hara mikro saja seperti Mangan, Seng, Klor, dan Tembaga.
Berbeda dengan pupuk makro, pemakaian pupuk mikro cenderung lebih kecil dosisnya. Karena tanaman memerlukan unsur mikro dalam jumlah kecil.
Penjenisan Pupuk Berdasarkan Kuantitas Unsur Haranya
Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal ialah pupuk yang khusus dirancang untuk memuat satu unsur hara baik itu makro ataupun mikro.
Namun pada umumnya pupuk yang termasuk tunggal mengandung unsur hara makro (Karbon, Kalium, Sulfur, dan sebagainya).
Misalnya seperti urea yang tersusun atas unsur Nitrogen saja. Kemudian ada pupuk KCl yang hanya mengandung unsur Kalium.
Pupuk Majemuk
Ciri khas dari pupuk majemuk adalah muatannya yang lebih dari satu jenis unsur hara seperti campuran antara makro dan mikro.
Akan tetapi tidak jarang ditemukan pupuk majemuk yang mengandung unsur makro semua ataupun yang semuanya unsur mikro.
Sebagai contoh ada Pupuk NP, dimana pupuk ini memiliki kandungan unsur hara makro seluruhnya yaitu Fosfor dan Nitrogen.
Pengelompokkan Pupuk Menurut Wujudnya
Pupuk Padat
Pupuk padat ialah pupuk yang memiliki wujud berupa zat padat atau solid dan bentuknya beraneka ragam. Ada yang butiran, tablet, dan granula.
Contoh : Humus dan NPK Mutiara
Pupuk Cair
Pupuk cair sesuai dengan namanya, berwujud cair. Dan biasanya pengaplikasiannya kepada tanaman dilakukan dengan cara disemprot.
Contoh : POC (Pupuk Organik Cair), pupuk Amonia Cair, dan Kosarin
Pembagian Jenis Pupuk Berdasarkan Letak Pemberiannya
Pupuk Akar
Pupuk akar adalah pupuk yang pemberiannya kepada tanaman dilakukan pada bagian perakaran. Kebanyakan pupuk termasuk golongan ini.
Untuk tekniknya, ada beragam. Mulai dari yang paling sederhana yaitu ditaburkan di sekitar perakaran, hingga pelobangan tanah sekitar akar.
Pupuk Daun
Pupuk daun ialah pupuk yang tata cara pemberiannya dilakukan di bagian daun tanaman. Apakah bisa diserap ?
Jawabannya tentu bisa. Tanaman memiliki mulut daun (stomata), bagian inilah yang bertugas melakukan penyerapan unsur hara dari pupuk.
Contoh : Pupuk Hormon Perangsang Bunga, Herbafarm Cair, Grow More NPK, dan Hyponex
Penggolongan Pupuk Menurut Durasi Melepas Unsurnya
Pupuk Fast Release
Pupuk fast release memiliki jangka waktu pelepasan unsur yang singkat karena kandungan unsur haranya dapat diserap tanaman dengan mudah.
Ciri-ciri pupuk adalah mudah larut. Dalam pemberian pupuk fast release diberikan secara bertahap.
Contoh : Pupuk ZA dan KCl
Pupuk Slow Release
Pupuk slow release dalam melepas unsurnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada pupuk fast release.
Salah satu hal yang menyebabkan demikian adalah karena pupuk slow release memiliki proses pelepasan unsur yang terstruktur.
Contoh : Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang
Penjenisan Pupuk Menurut Reaksi Fisiologinya
Pupuk Asam
Pupuk asam ialah pupuk yang jika diberikan pada tanah akan menurunkan tingkat pH sehingga tanah akan bersifat asam.
Semakin tinggi tingkat keasaman suatu tanah maka tanaman akan makin terhambat pula pertumbuhan dan perkembangannya.
Contoh : Amonium Sulfat
Pupuk Netral
Pupuk netral merupakan jenis pupuk yang bila diaplikasikan pada tanah tidak akan menimbulkan reaksi fisiologi seperti memengaruhi kadar pH tanah.
Contoh : Ammonium Nitrat
Pupuk Basa
Pupuk basa adalah pupuk yang saat diberikan pada tanah akan menghasilkan reaksi fisiologi berupa kenaikan tingkat pH.
Sama halnya dengan pupuk asam, jika pemakaian pupuk basa ini berlebihan juga dapat menghambat tumbuh kembang tanaman.
Contoh : Natrium Nitrat
Pengklasifikasian Pupuk Menurut Harganya
Pupuk Subsidi
Pupuk subsidi ialah pupuk yang dalam harganya mendapat bantuan keuangan sehingga harganya relatif lebih terjangkau.
Subsidi ini dapat berasal dari berbagai pihak yang berkepentingan seperti pemerintah, yayasan, komunitas, atau organisasi.
Sebagai contoh, pemerintah membuat kebijakan untuk memberi subsidi pada harga pupuk untuk menjaga kestabilan harga di pasar.
Pupuk Non-Subsidi
Pupuk non-subsidi yaitu pupuk yang dalam pembiayaannya tidak mendapatkan bantuan keuangan oleh pihak manapun.
Pupuk ini cenderung lebih mahal daripada yang pupuk disubsidi. Jadi, di pasaran kita akan temui banyak pupuk dengan merek dan berat yang sama namun harganya berbeda.
Kesimpulan
Klasifikasi dan penggolongan pupuk dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam menentukan jenis pupuk yang cocok diberikan untuk tanaman.
Pembagian jenis pupuk ini juga menjadikan budidaya tanaman dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan demikian pendapatan yang akan diperoleh dari usaha tani bisa lebih meningkat karena biaya pengeluaran berkurang.
Saran
Sebelum memberikan pupuk pada tanaman sebaiknya identifikasi jenis pupuk yang tepat diberikan untuk tanaman.
Suatu pupuk bisa saja cocok untuk sebagian besar tanaman. Tapi tidak menutup kemungkinan tanaman tertentu tidak cocok dengan pupuk tersebut.
Bahkan pada beberapa kasus dalam budidaya tanaman terjadi keracunan akibat salah dalam memberikan pupuk.
Post a Comment