Review Tanaman Jeruk : Sejarah, Klasifikasi, Dan Morfologinya

Table of Contents

Tanaman jeruk (Citrus Sp.) merupakan salah satu tanaman yang buahnya digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Tanaman ini memiliki banyak kegunaan dan yang dimanfaatkan tidak hanya bagian buahnya saja. Kulit, biji, dan bagian lain dari jeruk juga dapat dimanfaatkan.

Beberapa manfaat tanaman jeruk antara lain untuk penyedap masakan, mengobati diare, menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit, menghilangkan bau mulut, hingga penawar racun.

Dalam artikel ini kita akan melakukan review tentang tanaman jeruk. Yang akan kita bahas adalah sejarah, klasifikasi, dan morfologi dari tanaman jeruk.

Review sejarah, klasifikasi, dan morfologi tanaman jeruk

Sejarah Tanaman Jeruk

Tidak ada informasi yang jelas mengenai asal-usul tanaman jeruk. Namun tanaman jeruk diyakini berasal dari Asia dan Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh.

Tanaman yang tergolong perennial ini telah lama bahkan ratusan tahun sudah tumbuh di Indonesia.

Beberapa negara tropis di benua Asia seperti Cina, India, Indonesia, dan Australia bagian Utara telah membudidayakan tanaman jeruk dalam waktu yang lama.

Hingga kini, diketahui telah ada sekitar enam genus yang masing-masingnya telah memiliki banyak spesies.

Genus-genus tersebut antara lain Citrus, Microcitrus, Fortunella, Poncirus, Cymedia, dan Eremocirus.

Dari beberapa genus tersebut, yang terkenal adalah Citrus, Fortunella, dan Poncitrus. Namun yang hanya genus Citrus lah yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Pada kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang genus Citrus.

Genus Citrus memiliki banyak sekali spesies turunannya. Beberapa spesies turunan tersebut antara lain :

a. Citrus sinensis Osbeck (jeruk manis)

b. Citrus reticulata Blanco (jeruk keprok)

c. Citrus maxima Merr (jeruk besar)

d. Citrus limon (jeruk Lemon)

e. Citrus aurantifolia (jeruk nipis)

f. Citrus medica (jeruk sitrun)

g. Citrus paradisi (jeruk grape fruit)

Klasifikasi Tanaman Jeruk

Berdasarkan jenis komoditasnya, tanaman jeruk termasuk ke dalam jenis tanaman hortikultura.

Buah dari tanaman jeruk memiliki kadungan air yang sangat banyak dan dapat dikonsumsi dalam keadaan segar, oleh karena itu jeruk bersifat Bulky.

Selain itu, buah jeruk , membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar bila dibandingkan dengan tanaman pangan.

Tanaman jeruk secara umum memiliki taksonomi dan klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Rutales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus Sp.

Morfologi Tanaman Jeruk

Akar Tanaman Jeruk

Berdasarkan sistem perakaran, akar tanaman jeruk termasuk ke dalam jenis akar tunggang. Ujung akar tanaman jeruk merupakan titik tumbuh dari tanaman tersebut.

Ujung akar terdiri dari sel- sel muda yang akan terus melakukan proses pembelahan.

Sel akar  jeruk ini sangat lembut, sehingga mudah sekali patah kalau menembus tanah yang strukturnya padat atau teksturnya keras.

Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (calyptra), yang bagian luarnya berlendir, sehingga ujung akar mudah menembus tanah.

Batang Tanaman Jeruk

Berdasarkan jenis batangnya, tanaman jeruk termasuk dalam jenis Lignosus ( Batang Berkayu ) dengan ciri-ciri keras dan kuat.

Batang dari tanaman jeruk biasanya memiliki kulit dengan permukaan kasar dan berduri, namun ada juga ditemukan batang jeruk yang kulit permukaannya halus.

Batang tanaman jeruk sendiri dapat memiliki tinggi hingga 5 meter. Bentuk batangnya bulat, sedangkan untuk warnanya tergantung kepada jenis atau spesiesnya.

Biji Jeruk

Berdasarkan jumlah kotiledonnya, biji tanaman jeruk tergolong ke dalam dikotil karena terdiri dari dua kotiledon.

Bagian-bagian biji jeruk terdiri dari inti biji yang berada di bagian dalam biji, tali pusar, dan kulit biji yang merupakan bagian terluar biji. Biji bersifat poliembrional dengan embrio berwarna putih.

Biji buah jeruk

Bentuk biji jeruk seperti bulat telur (elips) dengan satu sisi memiliki ujung tumpul dan sisi yang lain memiliki ujung melebar. Biji terletak di dalam bulir buah.

Tidak ada jumlah biji yang pasti dalam sebuah jeruk, bahkan ada buah jeruk yang sama sekali tidak memiliki biji. Untuk warna biji, biji jeruk memiliki warna putih hingga putih keabu-abuan.

Bunga Tanaman Jeruk

Bunga tanan jeruk termasuk ke dalam bunga majemuk. Berdasarkan alat kelamin yang terdapat di tumbuhan, bunga jeruk dikategorikan bunga banci ( Hermaphrodit ).

Ukuran bunga jeruk bervariasi tergantung jenis dan spesiesnya, ada yang kecil hingga yang besar. Umumnya bunga berwarna putih.

Tanaman jeruk dapat berbunga setiap waktu dengan frekuensi 3 sampai 4 kali dalam satu tahun. Bunga jeruk muncul dari pucuk-pucuk ranting yang masih muda atau ketiak daun.

Buah Jeruk

Buah jeruk termasuk dalam jenis buah sederhana berdaging dengan kelompok Hesperidium. Bentuk buahnya ada yang bulat, oval, lonjong atau agak memanjang.

Kulit buah ada yang tebal dan alot sehingga sulit untuk dikupas, namun pada beberapa jenis atau spesies ditemukan kulit yang tipis dan mudah dikupas.

Daging buah jeruk

Daun Jeruk

Daun jeruk digolongkan ke dalam daun tunggal. Daun memiliki warna hijau tua dan tulang daun yang berbentuk menyirip beraturan.

Panjang daun jeruk berkisar antara 5 sampai 15 cm dan lebarnya 2 sampai 8 cm.

Bentuk daun, pangkal daun, dan ujung daun dari masing-masing jenis atau spesies tanaman jeruk samgat bervariasi.

Kesimpulan

Tanaman jeruk pertama kali ditemukan pada daratan Asia, tepatnya di negara China. Kemudian seiring waktu tanaman ini sampai dan dibudidayakan di Indonesia.

Tanaman yang termasuk ke dalam komoditi hortikultura ini memiliki buah yang berasa masam karena kandungan asam sitrat.

Tanaman jeruk akan tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki iklim tropis, sehingga produktivitasnya akan lebih optimal.

Saran

Dalam budidaya tanaman jeruk, pemilihan bibit yang baik adalah hal paling penting untuk menunjang keberhasilan budidaya.

Pilihlah bibit jeruk yang daya tahannya baik, berdaun lebar, dan batangnya tidak mudah goyang ketika diangkat.

Dataran rendah merupakan tempat yang ideal untuk menanam jeruk. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan jeruk bisa ditanam di dataran tinggi.

Pemupukan tanaman jeruk secara berkala juga perlu diperhatikan. Lakukan pemupukan setiap 3 atau 4 bulan sekali.

Post a Comment